Kamis, 28 Oktober 2010

Sedekah...

“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai. Pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Ia kehendaki. Dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah:261 )

Sudah dari dulu sebenarnya, saya ingin memiliki sebuah laptop. Namun jujur saja, ditengah ekonomi yang seperti ini rasa-rasanya agak sulit keinginan ini untuk tercapai. Bisa saja sih tercapai, tetapi butuh waktu yang cukup lama untuk mewujudkannya.

Saya berkuliah di Jakarta. Biaya hidup di kota metropolitan ini sudah tentu sangat besar bagi orang sekelas saya. Namun, Alhamdulillah, toh saya sampai hari ini juga masih bisa tinggal di kost-an yang nyaman dan untuk makan pun saya tidak mengalami kesulitan.

Niat untuk memiliki sebuah laptop semakin lama semakin menguat. Maka saya memutuskan untuk mulai menabung (memang sudah seharusnya begitu kan?). Sedikit demi sedikit saya kumpulkan uang dari orang tua dan uang saku dari Kampus. Dan Alhamdulillah, empat bulan kemudian saya mampu mengumpulkan uang lebih dari Rp.800.000,-

Namun, saya berpikir, jika saya menabung seperti ini terus menerus, kapan laptopnya bisa terbeli? Setelah saya hitung-hitung, kira-kira saya baru bisa membeli laptop yang seharga 5 juta-an sekitar 2-3 tahun lagi. Sesaat kemudian, hati saya tergerak untuk membuka-buka majalah islami yang membahas tentang keutamaan sedekah yang dijelaskan oleh Ustadz Yusuf Mansyur. Saya tadaburi juga ayat-ayat yang berkaitan dengan sedekah. Akhirnya saya mantapkan hati saya untuk menyedekahkan sebagian besar uang saya yang ada di Bank.

Keesokan harinya, setelah selesai shalat Shubuh, saya bergegas menuju ke ATM terdekat untuk mengambil uang sebesar Rp.500.000, bismillah.. mudah-mudahan Allah melipatgandakan uang ini …

Setelah kembali ke rumah, saya serahkan uang itu kepada Ibu saya. Saya meminta bantuan beliau untuk membagi-bagikannya keoada para tetangga yang sedang membutuhkan bantuan keuangan. Uang itu pun selesai dibagikan sampai pada akhirnya datang waktu Ashar. Saya terus berharap agar uang itu Allah liptgandakan dan cukup untuk membeli sebuah laptop.

Setelah sebulan berlalu, saya agak sedikit merasa kecewa. Seolah-olah Allah tidak merespon apa yang saya inginkan. Rasa penyesalan mulai muncul. Menyesal karena berani berbuat amal yang nekat, sedekah dengan uang yang menurut saya tidaklah kecil. Namun, pada akhirnya saya pasrah. Jika Allah memutuskan untuk melipatgandakan uang itu sampai terbeli sebuah laptop, maka saya akan sangat bersyukur, dan jika tidak dibalas dengan berkali-kali lipat, biarlah menjadi sebagai bekal saya di akhirat kelak.

Sebulan kemudian pun berlalu. Saya sudah tidak terlalu ngotot untuk memiliki sebuah laptop. Ya, mungkin Allah akan memberikannya, ketika saya sudah bekerja nanti. Namun, ternyata Allah telah mempersiapkan surprize untuk saya. Setelah saya mengajar anak-anak TPA di Masjid, saya kembali ke rumah. Hampir semua anggota keluarga yang lain berkumpul di ruang utama. Saya yang merasa lelah langsung menuju ke kamar untuk beristirahat. Ketika saya nyalakan lampu kamar saya, ternyata TADAAA!!!di meja belajar saya ada sebuah LAPTOP BARU!! Ditambah ada modemnya lagi ( jadi bisa internet-an gitu ^_^!) Ya Allah, Alhamdulillah! Rasa senang tidak mampu saya ungkapkan lewat tulisan ini. Pokoknya..wuahhh…

Benar.. inilah bukti bahwasanya Allah tidak akan mengingkari janji-Nya. Hmm.. jadi enggak perlu ragu lagi menyedekahkan uang yang sangat kita cintai, agar mendapatkan sesuatu yang lebih besar lagi.

Wallahu a’alam Bishawab.

yovi kurniawan testimoni



0 komentar:

Posting Komentar