Jumat, 31 Desember 2010

Perayaan malam tahun baru, untuk apa ?

Detik-detik menjelang akhir tahun Masehi semakin terasa. Penjual terompet dari kertas memenuhi trotoar jalan raya menjajakan dagangannya. Kerlap-kerlip lampu di beberapa sudut kota pun menambah semarak suasana. Di beberapa lokasi tertentu, siap-siap digelar perayaan music berbagai macam jenis, ada yang dangdut, pop, rock, bahkan ada yang menanggap wayang semalam suntuk.

Hingar-bingar perayaan tahun baru sangat khas, penuh hura-hura dan aktivitas tak berguna yang hanya sekedar untuk ‘having fun’. Pernahkah terlintas dalam diri bahwa itu semua sia-sia dan tak memberi kontribusi apa pun bagi kemajuan negeri dan umat ini? Banyak di antara mereka yang berdalih bahwa tak ada larangan dalam Islam untuk merayakan tahun baru atau bahkan sekadar mengucapkan selamat tahun baru Masehi. Jadi mereka beranggapan bahwa sah-sah saja mereka turut ambil bagian dalam perayaan menyambut tahun baru.

Apakah mereka lupa bahwa sejatinya perayaan tahun baru itu berkaitan erat dengan budaya dan peradaban barat yang tak selaras dengan Islam? Wikipedia menyebutkan bahwa perayaan malam tahun baru identik dengan kembang api, music, makanan dan minuman beralkohol serta pesta hiruk-pikuk yang menjadi bagian dari perayaan itu sendiri.

Aneh sekali bila ada satu atau dua kalangan yang merayakan malam tahun baru dengan pengajian yang inti acaranya malah ikut-ikutan menghitung mundur detik ketika mendekati angka jam 12 malam. Maksud hati ingin berbeda dan mewarnai perayaan malam tahun baru, tapi tak tahunya malah terjerembab dalam kubangan yang sama. Beda lagi bila acara yang diadakan, dikemas dalam upaya penyadaran tentang hakikat dan makna perayaan tahun baru sehingga memberi efek pada para peserta untuk menjauhi segala aktivitas yang tidak berguna dan sia-sia.

Bilapun menghabiskan malam tahun baru di rumah saja bersama keluarga, harus dipastikan bahwa tiap anggota keluarga tidak terlena dengan begitu banyaknya acara ‘bagus’ dikemas oleh para pengelola stasiun TV. Menonton TV memang boleh-boleh saja, tapi yang harus diingat adalah alokasi waktu ketika menontonnya. Jangan sampai keasyikan menonton sehingga tidur sangat larut malam yang menyebabkan sulit bangun pagi dan shalat Subuh pun kesiangan. Ini namanya melakukan yang mubah dan meninggalkan yang wajib,

....lewatkan malam pergantian tahun Masehi dengan aktivitas yang bermanfaat sebagaimana malam-malam biasanya. Bukankah seorang muslim itu adalah orang yang menjauhi perbuatan sia-sia dan selalu berhitung amal untuk kebaikan akhiratnya....

So, lewatkan malam pergantian tahun Masehi dengan aktivitas yang bermanfaat sebagaimana malam-malam biasanya. Bukankah seorang muslim itu adalah orang yang menjauhi perbuatan sia-sia dan selalu berhitung amal untuk kebaikan akhiratnya? Muhasabah atau introspeksi diri juga tidak harus menunggu malam tahun baru Masehi. Setiap harinya bagi pribadi muslim, adalah hari untuk selalu bermuhasabah dan berkomitmen agar menjadi lebih baik dan baik lagi. Alangkah meruginya orang yang bertekad berubah menunggu momen tahun baru yang datang Cuma setahun sekali. Iya kalo nggak si ajal datang sebelum sempat introspeksi dan bertaubat? Ihh….nggak banget!

Sobat, banggalah dengan jati diri keislamanmu. Dan merayakan malam tahun baru Masehi yang identik dengan hura-hura bukanlah prilaku seorang muslim yang selalu terjaga setiap langkah dan amal perbuatannya. Mending juga tidur di rumah kemudian paginya bisa bangun subuh tepat waktu, sukur-sukur bisa bangun untuk tahajud. Kegiatan ini jauh lebih keren daripada ikut-ikutan perayaan yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran Islam. Setuju donk ya? Pasti donk! ^_^ [riafariana/voa-islam.com]
Baca Selengkapnya..

Kamis, 30 Desember 2010

Tentang Bill Gates

Rumah yang dibangun senilai sekitar 100 juta dollar atau hampir satu trilyun rupiah ini punya fasilitas sbg berikut :

# Rumah menempati 50.000 kaki persegi. Garasi luar menempati ruang dan tambahan 16.000 kaki persegi
# 17 × 60 kaki (5,1 × 18,2 meter) kolam renang, yang memiliki sistem underwater musik dan fosil-motif lantai
# Perenang dapat menyelam di bawah kaca dinding
# Lampu datang secara otomatis pada saat Anda memasuki kamar
# Pembicaraan disembunyikan di bawah wallpaper agar mengikuti musik dari kamar ke kamar
# Pengunjung yg berkunjung ke rumah disurvei dan diberi microchip setelah masuk. Chip ini akan mengirim sinyal kecil di seluruh rumah, dan diberikan ruang suhu dan ketentuan lainnya yg akan berubah2
# Tangga mewah
# Perputakaan besar dengan kubah ruang baca
# Ruang makan formal
# Kamar latihan
# Lapangan olah raga ourdoor
# Properti catatan yg menunjukkan delapan kamar tidur dan empat bangunan tingkat
# Sebagian besar rumah Bill Gates dibangun di bawah bukit, sehingga rumah terlihat lebih kecil daripada yang sebenarnya
# Kolom kayu utama dari lantai ke atap masuk dalam wilayah yang lebih dari 70 kaki panjangnya
# Beberapa petikan interior pintu seharga diatas £ 800
# Tersembunyi kamera yang mana-mana, termasuk interior dinding batu
# Teater (di bawah tempurung beton), merupakan teater yang paling berseni,

Siapa Sih Bill Gates ?
William Henry Gates III (dilahirkan pada tanggal 28 Oktober 1955), biasanya dikenali sebagai Bill Gates, merupakan pendiri (dengan Paul Allen) dan pada masa kini direktur dan Ketua Pencipta Perangkat Lunak bagi Microsoft. Menurut majalah Forbes, ia merupakan orang terkaya di dunia.

Bill Gates dilahirkan di Seattle, Washington dari William Henry Gates, Jr., seorang pengacara, dan Mary Maxwell, pegawai First Interstate Bank, Pacific Northwest Bell dan anggota tingkat nasional United Way. Gates belajar di Lakeside School, sekolah elit yang paling unggul di Seattle, dan meneruskan berkuliah di Universitas Harvard, tetapi drop out.

Semasa ia belajar di Harvard, ia dan Paul Allen menulis perangkat lunak Altair BASIC untuk Altair 8800 dalam dasawarsa 1970. Altair merupakan komputer pribadi pertama yang sukses. Diberi inspirasi oleh BASIC, sebuah bahasa komputer yang mudah dipelajari dan ditulis di kolese Dartmouth untuk mengajar, versi Gates dan Allen kemudian menjadi Microsoft BASIC, bahasa komputer terjemahan yang utama untuk sistem operasi komputer MS-DOS, yang menjadi kunci pada kesuksesan Microsoft. Microsoft Basic pada nantinya dijadikan Microsoft QuickBasic. Versi Microsoft QuickBasic yang dijual tanpa kompiler QuickBasic dikenal sebagai QBasic. QuickBasic juga dijadikan Visual Basic, yang masih popular hingga masa sekarang.

Dalam awal dasawarsa 1970, Gates menulis Surat Terbuka kepada Penghobi (Open Letter to Hobbyists), yang mengejutkan komunitas pehobi komputer dengan menyatakan bahwa ada pasaran komersial untuk perangkat lunak/software dan bahwa software tidak pantas dikopi dan digandakan tanpa izin penerbitnya. Pada masa itu, komunitas tersebut dipengaruhi kuat oleh dasar radio hamnya dan etika hacker, yang berpendapat bahwa innovasi dan pengetahuan patut dibagi oleh komunitas pengguna komputer. Gates kemudian mendirikan Microsoft Corporation, salah satu perusahaan paling sukses di dunia, dan memimpin arah kepada pembukaan industri software komputer.

Gates juga mendapat reputasi yang tidak baik untuk caranya berdagang. Satu contoh ialah MS-DOS. Pada akhir dasawarsa 1970, IBM berencana untuk memasuki pasaran komputer personal dengan komputer personal IBM, yang diterbitkan pada 1981. IBM memerlukan sistem operasi untuk komputernya, yang direncanakan dapat mencakup dan mengelola arkitektur 16-bit oleh keluarga chip x86 Intel. Setelah berunding dengan sebuah perusahaan lain (Perusahaan Digital Research di California), IBM bertanya kepada Microsoft. Tanpa memberitahu tentang ikatan mereka dengan IBM, eksekutif-eksekutif Microsoft membeli sebuah system operasi x86 dari perusahaan Seattle Computer seharga $50,000. (Ada kemungkinan Microsoft dilarang IBM untuk memberitahukan tentang ikatannya kepada orang awam) Microsoft kemudian melisensikan sistem operasi ini ke IBM (yang menerbitnya dengan nama PC-DOS) dan bekerja dengan perusahaan komputer untuk menerbitkannya dengan nama MS-DOS, pada setiap system komputer yang dijual.

Rencana Microsoft amat sukses tetapi digugat oleh Seattle Computer karena Microsoft tidak memberitahukan mengenai ikatannya dengan IBM untuk membeli system operasi itu dengan murah; oleh ini, Microsoft membayar uang kepada Seattle Computer, tetapi tidak mengakui kesalahannya. Reputasi Gates kemudian lebih diburukkan oleh tuntutan dakwaan monopoli oleh Departemen Keadilan A.S. dan perusahaan-perusahaan individu menentang Microsoft dalam akhir dasawarsa 1990.

Dalam dasawarsa 1980 Gates gembira atas kemungkinan penggunaan CD-ROM untuk media penyimpanan dokumen, dan mensponsori penerbitan buku CD-ROM: The New Papyrus yang mempromosikan ini.

Tidak dapat disangkal bahwa Bill Gates telah melakukan beberapa kesalahan dalam bisnis softwarenya. Hal ini terbukti dengan beberapa dakwaan yang diarahkan kepadanya berkaitan dengan cara - cara bisnis yang melanggar undang-undang bisnis Amerika Serikat, misalnya monopoli Internet Explorer pada sistem operasi Windows.

Pada tahun 2000, Bill Gates mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Pegawai Eksekutif dan memandatkannya kepada kawan lamanya, Steve Ballmer. Gates kemudian memilih untuk kembali ke profesi lamanya yang ia cintai yaitu sebagai pencipta perangkat lunak. Kini Bill Gates menjadi Kepala Penelitian dan Pengembangan Perangkat Lunak di perusahaannya sendiri, Microsoft Corp.

Dalam kehidupan peribadinya, Gates mengawini Melinda French pada 1 Januari, 1994. Mereka mempunyai tiga anak, Jennifer Katharine Gates (1996), Rory John Gates (1999) and Phoebe Adele Gates (2002).

Dengan istrinya, Gates telah mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation, sebuah yayasan sosial filantropi. Para kritikus mengatakan ini merupakan tindak balas kepada kemarahan orang banyak tentang tindakan bermonopoli dan anti-bertanding perusahaannya, tetapi mereka yang dekat dengan Gates berkata bahwa ia telah lama berencana untuk menyumbangkan banyak daripada hartanya. Pada tahun 1997 koran Washington Post menyatakan bahawa "Gates telah menyatakan bahwa dia memutuskan untuk menyumbangkan 90 persen daripada hartanya semasa dia masih hidup." Untuk meletakkan ini dalam perspektif yang benar, sumbangan ini, walau apa sebabnya, telah mnyediakan uang yang amat diperlukan untuk beasiswa universitas kaum minoritas, menentang AIDS dan sebab-sebab lain, kebanyakannya isu-isu yang biasa tidak dipedulikan oleh komunitas penderma, seperti penyakit-penyakit yang biasa kita lihat di dunia ketiga. Dalam bulan Juni 1999, Gates dan istrinya mendermakan $5 milyar kepada organisasi mereka, pendermaan yang paling besar dalam dunia oleh individu-individu yang hidup.

Dalam 1994, ia membeli Codex Leicester, sebuah koleksi naskah manuskrip Leonardo da Vinci; pada 2003 koleksi ini dipamerkan di Museum Seni Seattle.

Dalam 2004, dikabarkan bahwa Gates akan menerima penghargaan kesatriaan dari Ratu Elizabeth II pada sebuah tanggal yang "saling dipersetujui"

Untuk Lengkapnya Cek Dimari gan...
Baca Selengkapnya..

Rabu, 29 Desember 2010

Terhenyak...

Ketika pagi hari yang cerah. awan terlihat indah, ditengah menghirup udara segar. Tiba-tiba terdengar suara petir menyambar. tanpa kita duga dan kita bayangkan membuat kita terhenyak. Begitulah musibah, cobaan dan ujian hadir tanpa mengetuk terlebih dulu. Kehadirannya tanpa kita duga. Membuat hati hancur dan perih bagai teriris sembilu. Dalam kesendirian ditemani dengan kesedihan. Kesedihan adalah teman yang tidak pernah kita harapkan. Kemanapun kita pergi, dia selalu mengikuti kita. Menunggu dengan setia, menoreh luka. Dada terasa perih seperti teriris-iris. Pikiran tidak mampu lagi jernih. Apapun yang dirasakan, dilihat, didengar semuanya menusuk hati.

Bila kita ditimpa kepedihan seolah dihadapan kita terhalang oleh batu yang besar. Kemanapun kita melihat yang nampak hanyalah batu tu. Tidak dapat dapat melangkah ke depan karena terhalang. Walau kita berusaha untuk menyingkirkan, batu itu tetap tegak dan kokoh. Kita kemudian menyerah sehingga kita tidak dapat untuk bergerak melangkah, tidak dapat menatap ke depan, tidak lagi bisa berpikir jernih dan kemudian putus asa.

Bila anda merasakan semikian maka anda memerlukan pertolongan. Hal itu tidak bisa dibiarkan begitu saja, Kepedihan tidak akan hilang dengan sendirinya. Kesedihan tidak akan hilang ditelan waktu jika anda menyimpan di dalam hati. Sikap anda tidak banyak membantu bila menyalahkan orang lain, berprasangka buruk, marah dan dendam. Kita diciptakan sebagai makhluk yang sempurna, kesan hebat, kuat, sanggup menyelesaikan segala masalah namun begitu tertimpa musibah dan cobaan kita baru tersadar bahwa kita lemah. Hati tergetar hebat, rapuh dalam kesedihan yang bisa menyebabkan menuju lembah kebinasaan.

Menangislah! Bila memang diperlukan untuk menangis. menangislah dihadapan Allah, keluarkan segala keluh kesah. Jangan ditahan dan disimpan dalam hati. Keluarkan semuanya bersama dengan air mata anda yang mengalir. Jika anda telah selesai menangis, menghapus air mata yang menetes dipipi. Ditengah sajadah membentang. Anda akan merasakan nikmatnya kesendirian dan ketenangan hati tiada tara. Semua masalah dan beban anda telah mengalir keluar bersamaan dengan air mata sehingga yang ada hanyalah diri anda dan kasih sayang Allah.

'Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati. Padahal kamulah yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman. (QS. Ali Imran : 139).

Wassalam,
M. Agus Syafii
Baca Selengkapnya..

Berserah...

Teman, Jika seseorang telah menyerahkan segala urusannya kepada Allah maka segala yang terjadi pada dirinya tidak akan mengguncang hatinya. Jika ia mengalami sesuatu yang baik, ia bersyukur karena ia sadar bahwa yang didapatnya dari Allah. Jika ia mengalami yang buruk ia bersabar karena ia tahu bahwa ujian itu datangnya dari Allah
Baca Selengkapnya..

Mensyukuri yang ada

Ada seorang petani yang memiliki sebidang tanah. Pada suatu hari tetangganya mengatakan kepadanya, 'Ada batu berlian yang mahal harganya, jika kamu mendapatkan satu batu saja berlian maka kamu akan jadi orang yang kaya.' karena terobsesi ingin menjadi orang kaya, petani itu tidak bisa tidur semalaman dan memutuskan untuk menjual tanahnya, pergi untuk mencari batu berharga. Bulan demi bulan berlalu sampai uangnya habis tetapi tidak menemukan satupun batu berlian itu. Akhirnya sakit dan meninggal dunia.

Sementara orang yang membeli tanah itu menemukan batu yang aneh ketika mengolah tanahnya. Batu itu ternyata batu berlian dan dia menjadi kaya raya karena batu berlian melimpah tertimbun ditanah miliknya.

Teman, Begitulah kehidupan seringkali kita tidak menghargai apa yang ada pada diri kita dan memandang rumput tetangga lebih hijau. Iri dengan orang lain padahal sesungguhnya Allah melimpahkan anugerah di dalam hidup kita. Sebenarnya yang kita perlukan mengucap puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan berusaha mengolah 'tanah' kita sebaik mungkin untuk menemukan 'berlian-berlian' yang indah yang kita miliki saat ini.

Wassalam,
M. Agus Syafii
Baca Selengkapnya..

Senin, 27 Desember 2010

Hati damai dalam beratnya musibah

Kesedihan dan kepanikan sering kali melanda manusia ketika sedang dirundung suatu masalah kecil. Atau bisa jadi hal itu muncul lantaran suatu masalah yang cukup besar, yang kita sendiri tidak sanggup untuk menanggungnya sendirian.

Dari sinilah kita baru merasa efek dahsyatnya mendidik hati. Karena hati yang damai dapat menjadi sandaran bagi seluruh kebaikan dan kedamaian. Karena itulah perhatian pada kondisi hati haruslah mendapatkan porsi perhatian yang sangat dan lebih besar.

Namun sayang, di jaman modern ini, penggemblengan hati lebih dikalahkan oleh pembangunan kualitas otak. Dari situlah muncul banyak hal yang mengakibatkan orang mudah sekali orang stress, tertekan, dan panik. Manusia banyak yang berpikir hanya dengan logika, dan atau tentang sesuatu yang sangat riil. Dan ketika tiba saatnya Allah menganugrahkan cobaan kesulitan, diri mereka akan berkata bahwa hal itu sulit dan rumit. Hal ini akan tentu saja akan berbeda bila hati yang kemudian berbicara dan menterjemahkan situasi. Akan terasa sudut pandang yang berbeda tentunya, yang berbanding lurus dengan kedamaian.

Memanglah benar bahwa kekuatan dahsyat atas hati yang mengendalikan tubuh dan jiwa manusia. Hal ini serupa dengan sabda Nabi dalam hadits yang mengatakan bahwa hati adalah pusat pusaran untuk seluruh anggota tubuh. Hati yang Damai membuat seluruh bagian tubuh dan jiwa kita pun larut dalam kedamaian. Sebaliknya, cerminan hati yang rusak dan kotor tidak mungkin akan bisa disembunyikan oleh lisan dan seluruh gerak tubuh.

Hati yang damai adalah jalan vital untuk memperbaiki kehidupan. Apapun akan terasa ringan saat hati menyampaikan dengan penuh kedamaian.

...Kedamaian hati benar- benar dapat menjadi sandaran bagi seluruh kebaikan. Hati yang damai adalah jalan vital untuk memperbaiki kehidupan. Dan muara dari seluruh kedamaian adalah keintiman hubungan kita dengan Allah yang maha memberikan kedamaian...

Tersebutlah Thalhah bin Ubaidillah yang terluka di kepalanya saat terjadi perang Uhud. Karena luka yang parah sampai- sampai diapun tidak sadarkan diri. Bahkan darah pun mengucur darah dari kepalanya. Abu Bakarpun sempat menolongnya, Beliau lalu memercikkan air di muka Thalhah. Hingga Thalhah tersadarkan diri.

Kalimat pertama yang diucapkannya saat dia tersadar adalah "Apa yang dilakukan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam?". Abu Bakar menjawab: Beliau baik, beliau mengutusku untuk menemuimu.

Thalhah berkata: Alhamdulillah, semua musibah setelahnya (yaitu: setelah tahu bahwa Rasul dalam keadaan baik) terasa kecil.

Subhanallah.. bahkan tubuh yang terluka parahpun tak terasa olehnya. Sangat remeh dan nyaris tak terpikirkan, karena hatinya terpaut dengan suatu kecintaan yang lebih besar, yaitu keselamatan Rasulullah. Semua kesakitan terbayar sudah dengan kabar berita baiknya beliau dan semua musibahnya adalah terasa sangat kecil.

Benar benar kedamaian hati dapat menjadi sandaran bagi seluruh kebaikan dan keberuntungan. Sebuah kehidupan yang tidak dibangun di atas kedamaian hati, adalah ibarat mmembangun sebuah istana pasir yang menunggu air laut naik.dan muara dari seluruh kedamaian adalah keintiman hubungan kita dengan Allah yang maha memberikan kedamaian.

[syahidah]
Baca Selengkapnya..

Jumat, 24 Desember 2010

Kekuatan tutur kata yang positif

Ada seorang perempuan yang bersuamikan koki, begitu pandainya sang suami memasak sehingga selalu menemukan kelemahan istrinya dalam memasak. Selalu ada komentar tajam dan pedas yang ia lontarkan. Sampai istrinya malas dan berhenti memasak. karena suatu musibah, suaminya meninggal dunia dan perempuan itu menikah lagi dengan karyawan disebuah perusahaan swasta.

Suatu hari istrinya bertanya, 'Pak, bagaimana masakanku?' Sang suami memuji bahwa seumur hidupnya baru kali ini makan makanan yang terenak didunia. Setiap kali hendak berangkat kerja suaminya selalu mengatakan, 'Mama, aku selalu ingin pulang cepat karena mau menikmati masakan mama.'Pujian itu semakin membuat istrinya gemar memasak. Sampai akhirnya membuat restaurant yang terkenal dengan masakan yang enak tiada duanya.

Teman, tutur kata yang positif akan mendorong kita dan memberikan kepercayaan diri. Sudah sepatutnya kita untuk bertutur kata yang baik dan positif untuk memberikan motivasi dan semangat untuk orang-orang yang ada disekeliling kita untuk meraih impian. Kata-kata yang positif adalah anugerah yang terindah yang mampu merubah dunia menjadi lebih lebih baik.

Bertutur katalah yang baik atau diam (HR. Muslim).

Wassalam,

M. Agus Syafii
Baca Selengkapnya..

Kamis, 23 Desember 2010

Sepotong kepala ayam

Ketika sore sepulang kerja seorang suami melihat istri yang tertidur pulas karena kecapekan bekerja seharian di rumah. Sang suami mencium kening istrinya dan bertanya, 'Mah, udah sholat ashar belum?' Istrinya terbangun dengan hati berbunga-bunga menjawab pertanyaan suami, 'sudah yah..' Istrinya beranjak dari tempat tidur mengambil piring yang tertutup, sore itu istrinya memasak kesukaan sang suami. 'Lihat nih, aku memasak khusus kesukaan ayah.' Piring itu dibukanya, ada sepotong kepala ayam yang terhidang untuk dirinya.

Sang suami memakannya dengan lahap dan menghabiskan. Istrinya bertanya, 'Ayah, kenapa suka makan kepala ayam padahal aku sama anak2 paling tidak suka ama kepala ayam.' Suaminya menjawab, 'Itulah sebabnya karena kalian tidak suka maka ayah suka makan kelapa ayam supaya engkau dan anak-anak mendapatkan bagian yang terenak.' Mendengar jawaban sang suami, Terlihat butir-butir mutiara mulai menuruni pipinya. Jawaban itu menyentak kesadarannya yang paling dalam. Tidak pernah dipikirkan olehnya ternyata sepotong kepala ayam begitu indahnya sebagai wujud kasih sayang yang tulus kecintaan suami terhadap dirinya dan anak-anak. 'Makasih ya ayah atas cinta dan kasih sayangnya.' ucap sang istri. Suaminya menjawab dengan senyuman, pertanda kebahagiaan hadir didalam dirinya.

Teman, Kita seringkali mengabaikan sesuatu yang kecil namun memiliki makna yang begitu besar, didalamnya terdapat kasih sayang, cinta, pengorbanan dan tanggungjawab sekalipun sesuatu yang kecil itu adalah sepotong kepala ayam. Semoga cerita diatas kita bisa mengambil hikmah dengan mencintai setulus hati keluarga kita.

Wassalam,

M. Agus SYafii
Baca Selengkapnya..

Rabu, 22 Desember 2010

Manfaat Penderitaan

Emangnya penderitaan ada manfaatnya?' begitulah tanya seorang teman. 'Loh jelas sekali banyak sekali manfaatnya,' jawab saya. Saya kemudian mencoba menjelaskan bahwa orang-orang yang hebat adalah mereka yang mampu mengarungi samudra penderitaan. Semakin menderita hidup seseorang maka kualitas hidupnya begitu sangat mengagumkan. Asal kita tahu bagaimana mengelola menderitaan menjadi keindahan, kebahagiaan dan kesehatan dalam hidup kita.

Pertama, Pengalaman penderitaan dalam hidup kita justru mengajarkan kita pada limpahan kasih sayang Allah Subhanahu Wa ta'ala agar kita semakin dekat dan taat kepadaNya, dengan demikian limpahan kasih sayang Allah akan memenuhi hati kita dan hati kita memancarkan kasih sayangNya untuk semua orang yang disekeliling kita. Kita bisa menjadi lebih sabar dan bijak dalam menghadapi kehidupan.

Kedua, penderitaan yang kita rasakan menjadikan kebahagiaan kita menjadi sempurna. Kebahagiaan sejati pada dasarnya adalah mengalami kegembiraan dan penderitaan secara seimbang. Hidup menjadi dinamis ketika semuanya datang silih berganti antara kebahagiaan dan penderitaan.

Ketiga, penderitaan membuat kita semakin peka terhadap penderitaan orang lain. Kita menjadi memiliki empati dan menghormati orang lain sebagai hamba Allah yang sama-sama dimuliakan. Kita tidak berani menghina, melecehkan, atau mencemooh orang lain karena kita merasakan betapa pahitnya sebuah penderitaan.

Keempat, ketika hati kita remuk redam, ingin menangis menangislah sesungguhnya apa yang kita rasakan sakitnya, dengan menangis merupakan salah satu cara untuk membersihkan hati kita. Menangislah kepada Allah agar diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menjalani hidup ini, sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 'Apa yang disisimu akan lenyap dan apa yang disisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. an- Nahl : 96).

Wassalam,

M. Agus Syafii
Baca Selengkapnya..

Senin, 20 Desember 2010

Hidup sehat tanpa mengeluh

Pernah ada seorang ibu muda bersama suaminya yang sempat berbincang bersama saya di Rumah Amalia. Ibu muda itu mengatakan sudah lama tidak bisa tidur. Cemas, gelisah dan bingung karena tidak bisa tidur, 'setiap malam saya berusaha tidur namun saya tetap tidak bisa tidur, saya gelisah, bangun, tidur lagi. Saya suka marah melihat suami yang tertidur pulas sementara saya tidak bisa tidur.' Sampai oleh dokter dia dikasih obat penenang agar bisa tidur. 'Rasanya saya tidak bisa tidur tanpa obat itu, padahal saya pengen melepaskan diri dari ketergantungan obat tidur itu.' tutur ibu muda itu dengan wajah kusut, muka terlihat cemas dan tegang dengan didampingi suami penuh kesetiaan mendengarkan istrinya bercerita.

Hampir setiap hari saya mendengar keluhan, setiap hari selalu ada orang yang mengeluh seolah tiada hari tanpa mengeluh bahkan ada yang memiliki kebiasaan berganti-ganti dokter dan semua dokter jawabannya sama, 'anda tidak ada kelainan, anda hanya banyak pikiran.' karena berdasarkan hasil laboratorium menunjukkan semuanya normal sehingga dengan keluhan tiada habisnya membuat dirinya benar-benar sakit bahkan seluruh keluarganya ikut sakit, tanpa disadari oleh dirinya telah menyebarkan kebiasaan mengeluh sakit sehingga anaknya juga mengeluh dengan keadaan yang sama, merasa dirinya sakit.

Gangguan ini biasanya disebut dengan gangguan 'Somatoform' atau yang dikenal dengan 'psikosomatis.' Kalo tidak ditangani dengan baik maka penderita akan cemas, takut, tidak mampu dan hidupnya tidak berfungsi dengan baik, karena merasa selalu sakit, dikantor tidak banyak yang bisa ia perbuat, sering tidak masuk kantor, tidak tahu sakitnya apa karena tidak ada dokter yang bisa menyakinkan dirinya akan sakit yang dideritanya. Apakah hal ini merugikan? Tentunya saja hal ini merugikan selain merugikan diri sendiri, merugikan keluarga, tempatnya bekerja bahkan kecemasan dan ketakutannya menyebar kepada orang2 disekelilingnya dan masyarakat luas.

Lantas bagaimana untuk mengatasi bila anda mengalami hal seperti ini? Pertama, Berhentilah mengeluh. Bila anda mengalami peristiwa pada masa lalu yang membuat anda sakit hati, kecewa dan marah, biarkanlah itu berlalu. Upayakan untuk berhenti mengeluh kepada siapapun. Walaupun ada dorongan atau desakan ingin mengeluh bertahanlah, kalo bisa bertahan untuk tidak mengeluh itu berarti gangguan psikosomatis sudah dari setengahnya menurun. Kedua, Sebagai gantinya mengeluh gunakanlah berdzikir kepada Allah, untuk mengkonsentrasikan pikiran & curhatnya kepada Allah maka hati dan pikiran mampu dibersihkan dari segala kegelisahan, kecemasan dan kesedihan. Ketiga, berkumpullah dengan orang-orang yang berpikir positif sehingga anda mampu dipengaruhi oleh pikiran-pikiran yang positif dengan demikian anda mampu hidup sehat tanpa mengeluh.

Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat ALlah hati menjadi tenteram.' (QS. ar-Raad : 28).

Wassalam,

M. Agus Syafii
Baca Selengkapnya..

Selasa, 14 Desember 2010

Memberi mengobati luka dihati

Dalam kehidupan kita sehari-hari hampir mudah tanpa kesulitan kita bisa menemukan orang yang kecewa, marah dan sakit hati dimana-mana. Ditelevisi, koran, radio, dijalanan, supermarket, pasar bahkan di dalam rumah. Mulai demo mahasiswa yang kecewa dengan pemerintah, karyawan yang kecewa dengan manajemen perusahaan, suami yang kecewa dengan istri, istri kecewa dengan suami, anak kecewa kepada orang tua, orang tua kecewa kepada anak. Murid kecewa kepada guru atau sebaliknya semua menjadi terlihat lazim kehidupan ini dipenuhi dengan taman bunga kekecewaan, kemarahan dan sakit hati.

Maka kita menjadi begitu mudah menemukan penderitaan dariapada kegembiraan, lebih mudah menemukan orang yang sakit hati daripada orang yang senantiasa bersyukur, lebih mudah ketemu dengan wajah yang cemberut daripada wajah yang tersenyum. Bahkan saya sering mendapatkan keluhan seperti ini, Mas Agus, kenapa saya sudah sholat dan berdzikir tetap saja hati saya masih terasa perih?' Luka dihati adalah akibat kekecewaan karena kebiasaan kita untuk mencari, meminta dan menuntut agar kehidupan memenuhi keinginan kita padahal di dalam kehidupan kita telah menyediakan yang terbaik untuk kita. Sholat dan dzikir menjadi tidak berarti apabila tubuh kita masih dikuasai oleh hawa nafsu keinginan dan tuntutan yang tiada habisnya. Berbagai keluhan muncul dari susah berkonsentrasi, dikendalikan marah, masa lalu yang menyakitkan, masa depan yang menakutkan sampai rizki yang tidak pernah cukup, semua itu muaranya adalah KEKECEWAAN.

Sholat dan berdzikir mengajarkan kita agar senantiasa mengingat Allah, menyerahkan kehidupan sebagaimana yang menjadi ketetapanNya. Kita berjalan dengan cahaya ilahiah. Bila hati kita sudah mampu berserah kepada Allah, kita tidak mencari, meminta dan menuntut melainkan 'Memberi.' Di dalam aktifitas memberi mensucikan hati kita dari segala kotoran hati sehingga bisa dipahami bagi mereka yang rajin memberi mengalami banyak keajaiban seperti jarang sakit, rizki yang berlimpah dan mudah sekali wajah untuk tersenyum. Ditengah kondisi sosial seperti sekarang yang serba meminta dan menuntut, kegiatan memberi menjadi terasa indah sebab memberi bagaikan cahaya matahari ditengah kegelapan. Cahaya itulah yang menerima kegelapan hati kita ketika dipenuhi dengan meminta dan menuntut.

Akan semakin indah apabila memberi menjadi obat luka dihati terutama setiap kali kita memberi tidak disertai dengan harapan atau menuntut dari apa yang telah kita berikan. Banyak kisah teman yang menuturkan bagaiman keajaiban memberi dengan penuh keikhlasan mengalami 'Unexpected Harvestings.' Menuai hasil yang tidak diharapkan, memetik buah dari pemberian dengan penuh keikhlasan, seperti senyuman yang dijumpainya setiap saat, sembuh dari sakit tanpa disangka dan diduga, pertolongan Allah disaat terjepit, perhatian, makin disukai banyak teman, usaha yang semakin maju, karier yang melejit, keluarga yang senantiasa rukun dan bahagia. Masih banyak lagi kisah yang menceritakan keajaiban memberi, yang membuat hidup ini menjadi indah. Mengubah air mata menjadi permata. Hidup bagai ditaman bunga yang penuh warna.

'Dan Allah senantiasa memberi pertolongan kepada hambaNya yang senantiasa ia memberi petolongan kepada saudaranya.' (HR. Muslim).

Wassalam,

M. Agus Syafii
Baca Selengkapnya..

Senin, 13 Desember 2010

Dzikir mengatasi kecemasan

Pernah ada yang bertanya kepada saya begini, 'Mas Agus, kenapa ya bila saya cemas bisa sampai berkeringat dingin, seluruh tubuh terasa lemas, saya kayak mau mati.' Saya kemudian bertanya padanya, 'Sebabnya kenapa?' ia menjawabnya, 'karena saya pernah periksa ke dokter dan dokter itu mengatakan saya menderita hipertensi, sejak itu saya merasakan bibir saya pecah-pecah, kering dan dada seperti sesak, kondisi itu terjadi bila saya sedang berada dalam keramaian, segera saya minum air , setelah itu merasa lega, gangguan itu menghilang namun gangguan itu bisa muncul kapan saja bahkan sekarang terbilang sering sampai saya takut untuk beraktifitas, takut kehabisan air, takut mati dijalan.'

Itulah gambaran gejala kecemasan dan kepanikan yang makin banyak diderita oleh masyarakat dengan intensitas kerja yang begitu tinggi. Gangguan cemas berat yang berulang, tidak terbatas pada situasi atau rangkaian peristiwa tertentu, karena datangnya tanpa kita duga sebelumnya. Gejala kecemasan atau ketakutan terhadap sesuatu akan terjadi, takut di PHK, takut ditinggal oleh suami atau istri, takut dicopot dari jabatan atau takut miskin menyebabkan timbulnya somatik seperti berdebar-debar, nyeri hati, badan sakit. Gejala yang lainnya seperti napas memendek, lemah, leher terasa tercekik, kepala pusing, berkeringat, tubuh bergetar, perasaan mual, gangguan pada perut, terhuyung-huyung, mau pingsan. Hal itu terjadi hanya selama beberapa menit, terkadang bisa juga lama. Siapapun yang mengalami serangan kecemasan dihinggapi ketakutan, terburu-buru meninggalkan tempat tertentu seperti kerumunan orang banyak, di dalam bus atau pasar bahkan kalo yang sudah berat bisa langsung pingsan.

Pertanyaannya lantas bagaimana kita agar terbebas dari kecemasan seperti itu? Pertama, Hindarilah minum obat penenang. obat hanya menghilangkan gejalanya, tidak menyembuhkan. kesembuhan datang dari cara kita mendekatkan diri kepada Allah. Itulah sebabnya dzikir adalah obat yang paling ampuh mengatasi kecemasan dalam hidup kita. Kedua, Dzikir sebagai media bersyukur. Bersyukurlah disetiap perubahan hidup kita, perubahan yang membuat kita senang atau bersedih, bahagia atau menderita haruslah disyukuri. Ketiga, berdizikir sebagai bentuk kepasrahan kepada Allah. Apapun yang terjadi serahkan semua itu kepada Allah maka sikap berserah diri kepada Allah membuat hati kita menjadi tenang dan menghilangkan kecemasan. Sebagaimana Firman Allah,

'Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.' (QS. ar-Raad : 28).

Wassalam,

M. Agus Syafii
Baca Selengkapnya..

Keajaiban sabar dan sholat

Ketika dunia hampir dikuasai dengan pendekatan teknis dan teknologi muncul kehidupan yang kering, mekanistik bahkan ganas. Produk teknologi tanpa visi cinta kasih Ilahiah menjadikan hidup begitu teknis melayani tuntutan manusia pada level 'animality'. Ketiadaan 'sense of meaning' yang menimpa masyarakat industri begitu mudah menyeret kita pada situasi putus asa dan bunuh diri. Bunuh diri merupakan suatu bentuk kegawatdaruratan dalam bidang psikiatri, bunuh diri sendiri sebuah tindakan pengakhiran hidup yang dilakukan dengan sengaja. Bahkan tindakan ini juga dikatakan sebagai bentuk tindakan penghancuran diri yang dilakukan secara sadar, bukan tindakan yang acak dan tanpa tujuan.

Dalam pandangan Emile Durkheim, ada tiga kelompok, kelompok pertama egoistic, adalah yang melakukan tindakan bunuh diri karena tidak mempunyai ikatan yang kuat dengan kelompok sosialnya dalam pengertian merasa dikucilkan, tidak menikah, bercerai. Kedua, kelompok altruistic, yang melakukan bunuh diri sebagai bentuk loyalitas, pengabdian pada kelompoknya. misalnya harakiri. Kelompok ketiga, anomic, tindakan bunuh diri yang diakibatkan tidak mampu menghadapi perubahan nilai dan standar hidup di masyarakat, misalnya kehilangan pekerjaan, krisis moneter berakibat ditutupnya usaha.

Dari sisi psikologi memandang adanya fantasi yang didalamnya keinginan untuk melakukan balas dendam, kekuatan, kontrol dan hukuman, keinginan untuk bersatu dengan mereka yang sudah meninggal atau memperoleh kehidupan yang baru, Fantasi ini terjadi pada umumnya karena kehilangan cinta dan kasih sayang atau bentuk narsistik. Menurut Teori Freud, bunuh diri atau penghancuran diri merupakan bentuk agresif yang diarahkan kepada keinginan melawan diri sendiri yang memasuki ruang alam bawah sadar, ambivalensi akibat kehilangan cinta dan kasih sayang.

Itulah sebabnya dalam pandangan Islam penghayatan kasih sayang menjadi sebuah pencegahan terhadap proses penghancuran diri atau bunuh diri. penghayatan kasih sayang berarti memahami tentang ridha. Ridha merupakan sikap dasar pengetahuan, kesadaran dan keyakinan bahwa kasih sayang Allah meluap memenuhi ruang dan waktu serta sesungguhnya kita hidup dalam lingkup kasih sayangNya. Sikap ridha akan selalu berpikir positif terhadap hidup karena dibalik fragmen kehidupan yang terkadang tampil adegan-adegan yang pahit dan buram yang dibaliknya terkandung hikmah dari pancaran kasih sayang Allah.

Keridhaan kenapa bisa mencegah terjadinya bunuh diri? Karena pemahaman keridhaan berarti akan selalu melihat dan menunggu hadirnya hikmah dibalik semua musibah. Setiap musibah menyimpan dua kemungkinan. Pertama, Allah melimpahkan kasih sayang dan teguranNya pada kita melalui cobaan dan musibah dan kedua, suatu musibah muncul karena kelalaian diri kita sendiri. Maka ritme hidup ini senantiasa dialektika antara syukur dan sabar, harapan dan kecemasan, antara kelegaan dan penyesalan. Namun demikian keridhaan akan menghadapinya dengan sikap optimis dan pandangan hidup yang positif karena yakin kasih sayang Allah terbentang melalui dua sayap, disatu sisi melalui sayap Rahman dan RahimNya dan sisi lainnya, melalui taubah dan maghfirah atau ampunanNya.

Jadi, bila sedang menghadapi masalah, jangan membiarkan tenggelam dalam kesepian dan kesendirian. Segeralah ambil air wudhu dan sholat, mengadulah kepada Allah serta bersabarlah dengan berbagai masalah kehidupan yang tengah kita hadapi maka kita akan terhindar dari segala bentuk marabahaya yang menghancurkan diri kita sendiri. Itulah keajaiban sabar dan sholat. Sebagaimana Firman Allah, 'Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.' (QS. al-Baqarah : 153).

Wassalam,

M. Agus Syafii
Baca Selengkapnya..

Jumat, 10 Desember 2010

Mari bersyukur

Teman, hidup ini akan menjadi indah apabila dalam kondisi apapun yang terjadi kita senantiasa bersyukur, kita panjatkan syukur kepada Allah sebab dengan bersyukur membuat hidup kita dan keluarga kita menjadi tenteram dan bahagia. Syukur adalah kesinambungan hati untuk mencintai Sang Pemberi Nikmat, kesinambungan anggota badan untuk mentaatiNya dan kesinambungan lisan untuk mengingat dan memujiNya.

Syukur hati adalah apabila kita mengakui bahwa apapun yang ada pada diri kita datangnya dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagaimana firmanNya. 'Dan nikmat apa saja yang ada pada kalian, maka dari Allah.' (QS. An-Nahl : 53). Itulah sebabnya jangan pernah membiarkan diri terbuai oleh nikmat, kemuliaan, ujian, cobaan dan musibah di dalam hidup sehingga kita lupa diri terhadap yang Sang Pemberi Nikmat.

Sedangkan syukur perbuatan adalah kita bekerja hanya untuk Allah, setiap hamba yang beriman senantiasa mensyukuri hidup ini dengan bekerja sebab bekerja untuk menghidupi keluarga merupakan amal kebaikan kita, sebagaimana firman Allah. 'Beramallah wahai keluarga Daud, untuk bersyukur (kepada Allah).' (QS. Saba' : 13).

Ketiga, syukur lisan adalah membicarakan nikmat Allah. 'Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah engkau menyebut-nyebutnya' (QS. Adh-Dhuha :11). Sementara Rasulullah juga bersabda 'Membicarakan nikmat Allah adalah syukur' (HR. Ahmad). Sebagian ulama mengingatkan kita, 'barang siapa yang menyembunyikan nikmat maka dia telah kufur terhadapnya dan barangsiapa mengucapkan 'alhamdulillah' maka dia telah mensyukurinya.'

Wassalam,

M. Agus Syafii
Baca Selengkapnya..

Rabu, 08 Desember 2010

Renungan kehidupan

Seseorang telah menuliskan kata-kata yang indah ini. cobalah ambil sedikit untuk mengerti maknanya mendalamnya.
1. Doa bukanlah "Ban serep" yang dapat kamu keluarkan ketika dalam masalah, tapi
"kemudi" yang menunjukkan arah yang tepat.

2. Kenapa kaca depan mobil sangat besar dan kaca spion begitu kecil ? Karena masa
lalu kita tidak sepenting masa depan kita. Jadi, pandanglah ke depan dan majulah.

3. Pertemanan itu seperti sebuah buku. Hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk
membakarnya, tapi butuh waktu tahunan untuk menulisnya.

4. Semua hal dalam hidup adalah sementara. Jika berlangsung baik, nikmatilah, karena
tidak akan bertahan selamanya. Jika berlangsung salah, jangan khawatir, karena
juga tidak akan bertahan lama.

5. Teman lama adalah emas ! Teman baru adalah berlian ! Jika kamu mendapat sebuah
berlian, jangan lupakan emas ! Karena untuk mempertahankan sebuah berlian, kamu
selalu memerlukan dasar emas.

6. Seringkali ketika kita hilang harapan dan berpikir ini adalah akhir dari
segalanya, Tuhan tersenyum dari atas dan berkata " Tenang sayang, itu hanyalah
bengkokan, bukan akhir !

7. Ketika Tuhan memecahkan masalahmu, kamu memiliki kepercayaan pada kemampuanNya;
ketika Tuhan tidak memecahkan masalahmu, Dia memiliki kepercayaan pada
kemampuanmu.

8. Seorang buta bertanya pada St. Anthony : "Apakah ada yang lebih buruk daripada
kehilangan penglihatan mata ?" Dia menjawab : "Ya ada, kehilangan visimu !"

9. Ketika kamu berdoa untuk orang lain, Tuhan mendengarkanmu dan memberkati mereka,
dan terkadang, ketika kamu aman dan happy, ingat bahwa seseorang telah
mendoakanmu.

10.Khawatir tidak akan menghilangkan masalah besok, hanya akan menghilangkan
kedamaian hari ini.
Baca Selengkapnya..

Selasa, 07 Desember 2010

Kebahagiaan yang menyembuhkan luka

Kebahagiaan yang amat besar dirasakannya dalam kehidupan keluarga. Kasih sayang yang tak ternilai dan perhatian satu sama lain dalam rumah tangga membuat dirinya merasa dunia ini miliknya dan seolah tidak akan pernah berakhir. Maka kematian suaminya yang secara tiba-tiba membuat ia terkejut, shock dan marah, marah kepada semua orang dan marah kepada Sang Khaliq. Mencoba untuk mengasihani diri, namun tak kunjung usai malah menjadi tertekan, depresi, putus asa dan marah kepada Allah, 'Mengapa Allah memberikan aku penderitaan seperti ini? Aku tidak pernah melupakanNya? Aku capek, letih, menghadapi semua ini, kalo memang Allah sayang kepada hambaNya, mengapa aku harus diberi penderitaan yang berat?

Sampai pada suatu seorang teman mengajaknya mengikuti kegiatan di Rumah Amalia, di sana ia menemukan kehidupannya kembali. Melalui doa dan kegiatan anak-anak Amalia ia menyadari bahwa penderitaannya belum seberapa dibandingkan begitu banyak orang lain yang jauh menderita. ia tergugah hati melihat begitu banyak orang yang menemukan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan menyerahkan diri kepadaNya dengan melalui begitu banyak cobaan dan penderitaan di dalam hidup mereka.

Akhirnya beliau bertekad untuk mengubah hidupnya menjadi keberserahan diri kepada Allah. Ibu itu menemukan dirinya kembali, keadaannya dan berusaha membantu anak-anak Amalia yang membutuhkan bantuan sebatas kemampuannya.Kebahagiaan itu telag hadir menyembuhkan luka dihatinya karena kehilangan suami yang dicintainya. Imannya kembali pulih. Ibadah sholatnya semakin giat, bagi beliau sholat dapat mengubah yang buruk menjadi baik dan yang salah menjadi benar. 'Cukuplah Allah sebagai penolong dan pelindungku,' tutur beliau dengan senyum kebahagiaan di Rumah Amalia.

Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baiknya pelindung. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak ditimpa suatu bencana dan mereka mengikuti keridhaan Allah. Allah mempunyai karunia yang besar.' (QS. Ali Imran : 173-174).

Wassalam,

M. Agus Syafii
Baca Selengkapnya..

Rabu, 01 Desember 2010

Cuci piring

"Saya suka cuci piring" kata gadis cilik itu.

"Mengapa?" tanyaku takjub.

"Karena saya suka melihat keajaiban setelah mencuci. Piring yang tadinya kotor dan berminyak bisa menjadi bersih dan mengkilap. Mengherankan.....," jawabnya dengan kedua bola mata yang berpendar indah.

Keajaiban dalam cuci piring. Wah, ini sungguh tak terpikirkan olehku. Keajaiban dalam hal-hal yang sangat sederhana. Gadis cilik itu satu diantara lebih dari seratus anak yang berkumpul dan menikmati camping rohani yang diadakan oleh sekolah minggu gerejaku. Dan tiba-tiba aku melihat dan merasakan keajaiban pada kumpulan anak kecil itu. Ternyata hidup adalah keajaiban. Dan keajaiban tidak semata suatu peristiwa yang luar biasa, yang menakjubkan, yang menjadi buah bibir bagi banyak orang. Keajaiban itu sangatlah sederhana dan dapat dinikmati bahkan dalam peristiwa-peristiwa kecil sehari-hari. Ternyata, hidup kita ini dikelilingi oleh banyak keajaiban. Tahukah anda?

Maka kita yang saat ini sedang mengejar keajaiban, mengharapkan dan merindukan keajaiban, tetapi merasa kecewa dan putus asa karena tak pernah menemukannya, mungkin perlu belajar dari gadis cilik itu. Dengan tangan mungilnya, dia dengan tekun mencuci piring makannya dan menemukan keajaiban yang dicari banyak orang saat menikmati hasil kerjanya. Dari piring yang kotor menjadi piring yang mengkilap.

"Saya suka mencuci piring, karena saya suka melihat keajaiban setelah mencuci....."

Keajaiban setelah mencuci. Keajaiban setelah bekerja keras membersihkan sisa-sisa lemak dan menggosok piring makannya sendiri. Keajaiban setelah berusaha.....

Mengapa kita seringkali hanya duduk diam menunggu keajaiban itu datang dengan sendirinya? Tidakkah keajaiban itu pun butuh proses kerja yang tidak ringan? Mengapa seringkali kita merasa kecewa karena disepelekan atau dianggap tidak ada? Tidakkah kita sendirilah yang perlu membuktikan keberadaan kita? Mengapa kita harus tergantung pada orang lain? Mengapa kita harus menganggap diri kita harus diperhatikan, harus dicintai, harus dipuji sebagai bukti keberadaan kita? Bukankah kita sendirilah yang harus berupaya untuk memperhatikan, mencintai dan memuji keberadaan orang lain sehingga mereka bisa tahu bahwa kita ada? Keajaiban hanya akan muncul setelah kita bekerja keras. Setelah gadis cilik itu membersihkan piringnya, dan tidak perlu menanti orang lain yang datang membersihkan piringnya. Gadis cilik itu melihat keajaiban setelah mencuci piringnya sendiri....

Keajaiban itu sesederhana hidup ini. Hidup yang harus dijalani, saat demi saat, hari demi hari, dijalani dan dinikmati. Dengan mengeluh dan merasa kecewa tanpa berbuat apa-apa, kita hanya akan mendapatkan semakin banyak kekecewaan dan perasaan putus asa pun kian dalam. Dan keajaiban yang kita harapkan semakin menjauh dari kita. Dengan matanya yang berpendar indah, gadis cilik itu itu memandang piring makan yang kini mengkilap bersih setelah dia mencucinya. Inilah keajaiban itu. Inilah kegembiraan baginya. Dia tidak menunggu seseorang datang dan membersihkannya. Lalu akan merasa kecewa dan sakit hati jika ternyata tak ada yang mau membantunya untuk mencuci piringnya sendiri. Tidak. Dia bekerja sendiri. Dia berusaha sendiri. Dan menikmati hasilnya sendiri. Keajaiban ada setelah dia mencuci piringnya. Dan dia menikmatinya.

Repost from Wilson Novianus Dominggus Mahakena
Baca Selengkapnya..

Kaya yang berkah

Ketika ada pertanyaan. Penting mana, kaya atau berkah? Tergantung tolok ukur yang digunakan, bila hanya berpikir mendapatkan dan mengumpulkan uang semata maka memilih kaya dengan cara apapun. Namun bila yang digunakan adalah tolok ukur adalah kehalalan, uang yang diterima bersumber pada yang benar dan diridhai oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, maka memilih keberkahan.

Di zaman seperti sekarang ini, banyak orang mengatakan 'Mencari yang haram aja susah, apalagi mencari yang halal' sehingga mencarinya dengan segala cara, mengejar materi yang penting pokoknya dapat. yang penting, kaya. Mengabaikan yang halal dan haram seolah menjadi lumrah. Namun bila kita cermati secara seksama harta yang banyak berarti kemudahan, kesenangan, menghadirkan kegembiraan berujung derita karena didapat dari sumber yang haram. Demikian juga yang hartanya sedikit, susah, tidak menyenangkan ternyata akhirnya membahagiakan karena didapat dari sumber yang halal.

'Akan datang suatu zaman manusia dimana cita-cita mereka untuk kepentingan perut mereka, kemuliaan mereka dilihat dari atribut perhiasan mereka, kiblat mereka adalah perempuan yang molek dan agama mereka adalah uang dan harta benda, mereka itulah seburuk-buruknya generasi. Dan tidak ada kebaikan disisi Allah.' (HR. ad-Dailami).

Kekayaan tidak menjamin hidup kita bahagia, sebagaimana kemiskinan bukan jaminan hidup kita susah. Alangkah indahnya bila kita menjadi orang kaya yang berkah karena kekayaan yang membawa keberkahan menghadirkan segala kebaikan, menghapus kegelisahan, menghilangkan keputusasaan, menambah optimis dan mengokohkan iman dan taqwa kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Teman, Mari kita sama2 berdoa memohon kepada Allah agar berkenan melimpahkan rizki yang membawa keberkahan untuk kita dan keluarga kita,

'Ya Allah, curahkanlah keberkahan dari apa-apa yang telah Engkau berikan rizki kepada kami dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.' (HR. Ibnu As-Sani).

Wassalam.

M. Agus Syafii
Baca Selengkapnya..

Kaya yang berkah

Ketika ada pertanyaan. Penting mana, kaya atau berkah? Tergantung tolok ukur yang digunakan, bila hanya berpikir mendapatkan dan mengumpulkan uang semata maka memilih kaya dengan cara apapun. Namun bila yang digunakan adalah tolok ukur adalah kehalalan, uang yang diterima bersumber pada yang benar dan diridhai oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, maka memilih keberkahan.

Di zaman seperti sekarang ini, banyak orang mengatakan 'Mencari yang haram aja susah, apalagi mencari yang halal' sehingga mencarinya dengan segala cara, mengejar materi yang penting pokoknya dapat. yang penting, kaya. Mengabaikan yang halal dan haram seolah menjadi lumrah. Namun bila kita cermati secara seksama harta yang banyak berarti kemudahan, kesenangan, menghadirkan kegembiraan berujung derita karena didapat dari sumber yang haram. Demikian juga yang hartanya sedikit, susah, tidak menyenangkan ternyata akhirnya membahagiakan karena didapat dari sumber yang halal.

'Akan datang suatu zaman manusia dimana cita-cita mereka untuk kepentingan perut mereka, kemuliaan mereka dilihat dari atribut perhiasan mereka, kiblat mereka adalah perempuan yang molek dan agama mereka adalah uang dan harta benda, mereka itulah seburuk-buruknya generasi. Dan tidak ada kebaikan disisi Allah.' (HR. ad-Dailami).

Kekayaan tidak menjamin hidup kita bahagia, sebagaimana kemiskinan bukan jaminan hidup kita susah. Alangkah indahnya bila kita menjadi orang kaya yang berkah karena kekayaan yang membawa keberkahan menghadirkan segala kebaikan, menghapus kegelisahan, menghilangkan keputusasaan, menambah optimis dan mengokohkan iman dan taqwa kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Teman, Mari kita sama2 berdoa memohon kepada Allah agar berkenan melimpahkan rizki yang membawa keberkahan untuk kita dan keluarga kita,

'Ya Allah, curahkanlah keberkahan dari apa-apa yang telah Engkau berikan rizki kepada kami dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.' (HR. Ibnu As-Sani).

Wassalam.

M. Agus Syafii
Baca Selengkapnya..

Bersyukurlah..

Ini adalah pengalaman pertama Fulan memasuki dunia kerja. Minggu pertama bekerja adalah hari-hari yang berat bagi Fulan. Sering, hampir setiap hari Fulan pulang kerja dalam keadaan lelah dan tak bersemangat. Bahkan memasuki minggu kedua, Fulan mulai mengeluh kepada saudara sepupunya, tempat Fulan menumpang selama ini. Fulan berniat akan mengundurkan diri dari perusahaan. Beban kerja yang tak sesuai dengan yang ia bayangkan selama sekolah terasa semakin berat ketika ia membandingkan dengan teman seangkatannya yang kebetulan ditempatkan di bagian yang ringan dan bersih. Dengan penuh kesabaran, sepupun Fulanpun menasihati dan menyemangati Fulan agar tetap bertahan.

“ Semua orang yang baru pertama bekerja akan merasakan hal yang sama. Harus banyak melakukan penyesuaian. Bahkan, orang-orang yang sebelumnya pernah bekerja, ketika pindah ke tempat yang baru harus tetap melakukan penyesuaian. Mungkin tidak dengan pekerjaannya, tapi dengan lingkungan dan rekan kerja lainnya. Kamu termasuk beruntung diterima bekerja di sana. Kesejahteraan karyawannya cukup diperhatikan, bahkan dibandingkan dengan aku yang sudah bekerja lebih dari lima tahun, gaji yang bakal kamu terima jumlahnya lebih besar. Cobalah untuk bersabar. Insya Allah, setelah sebulan dan kamu menerima gaji pertama, kamu akan merasa betah. Perlahan kamu akan menguasai pekerjaanmu, mengenal banyak orang, menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan pekerjaan tidak lagi terasa sebagai beban. Semuanya akan berubah menjadi menyenangkan “ panjang lebar sepupu si Fulan memberikan pengarahan.

Dan si Fulan membuktikan kebenaran omongan saudara sepupunya. Sebulan bekerja, si Fulanpun mendapatkan gaji pertamanya. Segala beban dan keluhan Fulan sirna sudah, paling tidak begitulah yang terlihat saudara sepupu Fulan. Berangkat kerja, Fulan tak lagi merasa beban. Begitupun sepulang kerja Fulan lebih sering terlihat ceria. Dan jika sedang libur, Fulan menyempatkan diri untuk bergabung dalam grup volley teman-teman kerjanya. Hampir tak terdengar lagi keluh kesah keluar dari mulut si Fulan.

Namun tanpa sepengetahuan sang sepupu, diam-diam Fulan menemui atasannya dan meminta untuk pindah bagian karena ia merasa beban kerjanya terlalu berat. Dengan sedikit didramatisir, Fulan menyampaikan segala keluhan yang ia rasakan, termasuk kaitannya dengan kesehatan. Secara tidak langsung, Fulan ingin ditempatkan di bagian yang sama seperti teman seangkatannya, ringan dan bersih. Sebuah permintaan yang tidak semestinya diajukan oleh seorang karyawan yang sedang menjalani masa training.

Telak. Permintaan Fulan ‘dipenuhi’ secara kontan. Hanya selang beberapa hari, Fulan mendapatkan panggilan dari pihak yayasan yang menyalurkannya bekerja. Sejak saat itu, Fulan diberhentikan dari perusahaan tempatnya bekerja dengan beberapa alasan, salah satunya adalah tidak memenuhi perjanjian bahwa Fulan bersedia ditempatkan di bagian manapun. Penempatan kerja adalah hak dan wewenang perusahaan. Di mata sang atasan, permintaan Fulan menunjukan ketidak sungguhan Fulan untuk bekerja.

Kecewa, Fulan benar-benar kecewa. Fulan diberhentikan bekerja secara tiba-tiba justru ketika Fulan mulai merasa betah bekerja di sana. Fulan menyesal, mengapa ia bertindak bodoh seperti itu, menunjukan kelemahan justru pada pihak yang sedang menilainya. Semua sudah terlambat, nasi sudah terlanjur menjadi bubur tak bisa diubah menjadi nasi kembali, sedangkan Fulan sama sekali tak menginginkan bubur. Kekecewaan Fulan merambat pada pihak lain. Dan orang yang Fulan salahkan kemudian adalah bapaknya.

“ Bapak yang mendukung penuh saya meminta pindah bagian pada atasan. Bapak bilang akan bantu dari jarak jauh. Bapak akan bacakan “ do’a ” dari rumah. Tak sampai tiga hari, bapak bilang atasanku akan menuruti semua yang aku mau Sengaja aku tidak menceritakan ini sebelumnya, karena yakin bapak akan berhasil. “ lirih suara Fulan menjawab pertanyaan saudara sepupunya.

Astaghfirulloh! Belum hilang sock mendengar Fulan diberhentikan dari pekerjaannya, sepupu Fulan kembali dibuat terkejut dengan pengakuan Fulan. Dia tak menyangka bahwa diam-diam Fulan melakukan tindakan ‘konyol’ atas dukungan bapaknya. Dia memang pernah mendengar bahwa bapak si Fulan dipercaya beberapa orang memiliki kemampuan lebih, seperti menyembuhkan berbagai penyakit, termasuk mempengaruhi pikiran orang lain. Ya, banyak orang mengatakan bahwa bapak Fulan memiliki kemampuan layaknya paranormal atau dukun. Astaghfirulloh, rupanya yang selama ini ia anggap kabar burung adalah benar adanya. Dan sang bapaklah yang menjerumuskan Fulan dalam kemusryikan. Fulan adalah ‘korban’ dari keyakinan sang bapak pada yang selain Allah.

Mencari, mempertahankan pekerjaan atau jabatan dengan cara menukar keimanan dengan kemusyrikan? Nauzubillah! Tak pernah terbayangkan sebelumnya kalau Fulan yang begitu beruntung karena telah mendapatkan pekerjaan yang cukup bagus dengan proses yang cepat dan mudah, tiba-tiba mengambil jalan pintas untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Tak disangka jika sang bapak tega menjerumuskan Fulan dengan membawa kemusyrikan dalam mencari penghasilan. Na’uzubillah, summa na’uzubillh!

Siapa yang pandai bersyukur terhadap nikmat yang Allah berikan, maka Allah akan menambah nikmat-Nya. Sebaliknya, siapa yang kufur maka sesungguhnya siksa Allah sangatlah pedih. Begitulah yang dirasakan oleh Fulan. Dia kehilangan pekerjaannya justru ketika ia mulai mencintainya. Berantakan sudah harapan dan cita-citanya, termasuk memiliki sebuah kendaraan yang menjadi impiannya. Fulan harus memulai dari nol lagi, dan ia ragu apakah akan segera mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya.

Sesal memang tak pernah berada di awal. Karenanya, berpikirlah dengan matang sebelum memutuskan dan mengambil tindakan. Bekerja adalah termasuk ibadah, janganlah menjalankan ibadah ( bekerja ) dengan menyertakan kemusyrikan di dalamnya. Percaya pada kemampuan diri sendiri, berusaha keras, disiplin, amanah adalah yang semestinya dilakukan untuk bertahan dalam pekerjaan dan jabatan. Berdo’a dan tawakal semata kepada Allah agar apa yang diusahakan mendapatkan hasil dan keberkahan seperti yang diinginkan. Bukan meminta bantuan paranormal, dukun atau apapun sebutannya untuk menambah kepercayaan diri, mempengaruhi serta menarik simpati atasan demi meraih dan mempertahankan pekerjaan dan atau jabatan.

Setiap yang dimakan, yang diminum dan harta yang dimiliki akan diminta pertanggungjawabannya. Di dapat dari mana, dengan cara bagaimana dan dipergunakan untuk apa, semua akan ditanya di akhirat kelak. Bila pekerjaan atau jabatan diperoleh dengan cara menggadaikan iman, bagaimana bisa dikatakan penghasilan yang didapatkan adalah harta yang halal. Keberkahan tak ubahnya mimpi belaka. Jangan berikan keluarga makanan dan minuman yang lezat, harta yang melimpah namun sesungguhnya bara neraka. Untuk apa karir cemerlang, pekerjaan mapan, jabatan tinggi bila diperoleh bukan karena kemampuan, kejujuran dan tanggung jawab, tetapi karena ada bantuan dari kaki tangan syetan. Na’uzubillah!
Baca Selengkapnya..