Rabu, 28 April 2010

Tegar Ditengah Badai

By: agussyafii

Setiap peristiwa apapun di dalam hidup ini senantiasa penuh hikmah dan pelajaran yang sangat berharga. Ada banyak orang justru menjadi lebih kuat disaat dirinya ditempa dengan berbagai kejadian yang menurut orang lain dianggapnya musibah namun itu menurutnya pertanda kasih sayang Allah Subhanahu Wa Ta'ala terhadap dirinya. Beliau begitu tegar ditengah badai.

Seorang teman bertutur ketika diawal tahun semua orang menyambut dengan penuh riang gembira, dirinya malah mengalaminya berbeda. Seluruh harta bendanya termasuk rumahnya harus disita oleh Bank karena terkena kredit macet. Usahanya jeblok, wajahnya yang sudah nampak mulai ada keriput. 'Terbayang bahwa hari esok begitu kelam, anak-anak biasa tidur dengan AC kemudian harus tinggal dikontrakan 5x6 meter. Sungguh berat kala itu cobaan buat saya tetapi saya penuh keyakinan pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala punya tujuan yang indah untuk kami sekeluarga.'lanjutnya.

Musibah itu tidak berhenti sampai disitu, setelah rumahnya disita oleh bank. istrinya terserang kanker rahim dan karena tidak ada biaya, istrinya hanya bisa berbaring. Tiga bulan kemudian istri dipanggil kerahmatullah. Kenyataan itu bagai disambar geledek disiang bolong, mengguncang jiwanya. Tangis itu menguras banyak airmatanya, 'alhamdulillah, saya bersyukur masih kuat menghadapi semua itu.'katanya.

Malam belum begitu larut, saya mempersilahkan kepadanya untuk menikmati minum teh yang telah disediakan istri saya. Beliau sejenak meminum tehnya. Kemudian kembali bertutur bahwa hidup mengurus dua anak yang telah beranjak besar tidaklah mudah. berkat kesabaran, perjuangan dan doa, dirinya bersama anak-anaknya perlahan tapi pasti mulai membaik namun Allah masih menguji dirinya. Di bulan berikutnya tiba-tiba dokter memvonis dirinya sakit jantung. 'Mas Agus, jika kita orang beriman, kita harus pasrah setiap keputusanNya namun dihati kecil, saya belum siap meninggalkan anak-anak.' katanya.

'Ketika saya sudah menyerah tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya berdoa bersama anak-anak Amalia memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, hati saya terasa nyaman dan tenteram hati menerima dengan ikhlas apa yang telah terjadi. "Alhamdulillah..Allahu akbar...keajaiban itu hadir, Allah berkenan mengangkat sakit saya. penyakit jantung saya sembuh. Saya bisa kembali bekerja dengan giat dan semakin giat saya bersama anak-anak untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala' Tuturnya sambil tak kuasa membendung airmatanya. 'Allah sungguh Maha Pengasih dan Penyayang Mas..kejadian ini semua membuat saya meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan lebih menyayang anak-anak' ucapnya. Subhanallah..
--
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa dan jangan sampai kamu mati kecuali dalam keadaan berserah diri (QS 3:102).

Wassalam,

0 komentar:

Posting Komentar